Tuesday, September 11, 2007

Sebuah Coretan..

Perjalanan masih panjang seperti kata orang.. panjangkah perjalanan ku ini atau akan berakhir pada satu noktah yang aku sendiri tidak pasti bila masanya.

Hanya beberapa bulan lagi... dah nak ke hujungnya.

Hujan..
Nampaknya malam ini hujan ..sejuk bumi ALLAH ini. Hati teringatkan dia. Sudah hampir dua bulan tidak berhubung bukan tidak berhubung terus namun kadangkala.. andai tidak diri ini yang memulakan pasti dia akan menyepikan diri.. kenapa yaa.. susah benar.. ku mengerti dan akan cuba mengerti andai ada permasalahan namun.. kenapa begini jalan yang dipilih.. perbuatan bagai menerangkan segala-galanya.. amat menyakitkan.. dekat tapi jauh..jauh namun dekat..di mana khilaf ku pada kali ini.. di mana silapnya. Apa yang aku telah lakukan. Hati ini makin terasa dengan tingkahnya.. apakah aku harus bertanya di mana silapnya. Atau dia sendiri harus mengerti. Teman ku kata kenapa menjadi pungguk rindukan bulan sedangkan rumput yang hijau di bumi aku lupakan.

Jangan diharap padi seberang
Entahkan jadi entahkan tidak
Kenapa diharap kasih nya orang
Entahkan sudi entahkan tidak

Kenapa diharap kasihnya orang
Entahkan sudi entahkan tidak
Kasihku ku ini buatnya seorang
Andai ditolak berwalangku tidak

Dari Maluku ke kota jawa
Ikut bersama anaklah nyonya
Sebagai manusia aku menyayanginya
Sebagai hamba kuharap keredhaan dariNYA


Teman...
Maafkan aku di setiap lontaran kata-kata bukan niat untuk menyakitimu namun untuk membuatkan kau bersuara. Meluahkan rasa hati yang terpendam. Seorang sahabat pernah menasihati ku ketika aku di kebuntuan..luahkan segala bukan bermaksud kita merungut atas ketentuan namun hanya mencari jalan penyelesaian. Kenapa perlu rasa terseksa dengan setiap ujian tanpa ada rasa bersyukur terlebih dahulu. Kenapa ada keluhan di hujung bibir tanpa mengenang kebesaran ALLAH. Bibir mengatakan kita redha.. bibir juga mengatakan ikhlas.. Namun hakikat kita belum redha menerima setiap ujian yang datang belum ikhlas menerimanya jika kita masih menyakiti diri sendiri dan melupakan mereka di sekeliling atau masih ada lagi hembusan keluhan. Perkataan dan percakapan tidak seiring (termasuklah diri ini sendiri..bijak berkata namun masih ada khilafnya alpa pada yang dituturkan)

Bukan begitu mencari redhaNYA. Menyeksa diri namanya. Bukan menganggap sesuatu yang terjadi itu sebagai hukuman. Namun anggaplah sesuatu yang terjadi itu sebagai kasih sayang dariNYA. Allah tidak pernah berlaku zalim pada hambaNYA. Malah sedarlah sifat-sifat ALLAH itu.. Yaa’Afuw – Maha Pemaaf Yaa’ Rauf – Maha Pengasih.

Memang memujuk hati sendiri lebih mudah dari memujuk hati orang lain. Tetapi sedang memujuk hati sendiri jangan sampai melukakan hati orang lain. Fahamilah istilah memujuk itu sendiri. Perbuatan amat menyakitkan dari perkataan.

Diri..
Egokah diri ini sebenarnya. Memang masih ada egonya. Namun hati bagai menolak akan kenyataan itu. Kenapa harus dituding jari mengatakan ini salah ku. Yaa..aku bersalah.. namun aku telah kehabisan daya untuk memulihkannya.. dia sendiri yang memilih begitu? Betulkah?

YA ALLAH.. andai ini satu ujian dariMU buatkan kumohon dengan rasa rendah diri dan penuh pengharapan tenangkanlah hati ini setenang-tenangnya..

Teman..
Maafku pohon pada mu andai percakapan dan tingkahku yang mengguris hati... aku tahu perkataanku banyak melukakan hatimu... Maaf atas kekhilafan diriku.. Andai kau ingin ku undur diri pada percaturan ini demi ketenanganmu aku rela..


No comments: